Disini aku akan menceritakan kesan pertama tentang teman baru di tingkat dua-ku, nama aslinya kujadikan judul dari post ini karena postingan ini menceritakan semua tentangnya.
Aku kurang ingat bagaimana awalnya kita berkenalan dan bisa sampai sedekat sekarang, yang ku rasakan sekarang aku sangat bersyukur telah dipertemukan, dekat dan bisa bersama-sama dengannya dan enam teman-temanku yang lain.
Yang sangat ku ingat pertama kali saat aku berbicara degannya saat hari kedua masuk kuliah di tingkat dua, saat itu adalah jadwal kelas kami mengikuti lab Perangkat Lunak Akuntansi. kami duduk di satu terminal yang sama. Kami hanya dipisahkan oleh satu buah kursi kosong yang sudah dia take untuk teman tingkat satunya yang sekelas lagi. Kulihat dia sangat sibuk mengetik di gadgetnya entah sedang bertukar pesan dengan siapa, aku hanya memberikannya senyuman karena aku tidak berani menyapanya atau sekedar berbicara dengannya karena kulihat dari wajahnya sepertinya dia orang yang judes dan galak.. saat itu aku takut sekali rasanya ingin pindah tempat duduk tetapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur,lab sudah dimulai.
Setelah kejadian di lab itu, entah mengapa sepertinya aku harus menjaga jarak dengannya karena firasatku berkata bahwa dia kurang menyukaiku dan dalam pikiranku bertanya apa yang dia tidak sukai dariku? Apakah karena tubuhku yang tidak kecil? Atau aku yang terlihat bodoh karena terlalu banyak tersenyum? Atau apa ya? Entahlah.. Aku menyerah, aku tidak tahu apa yang membuatnya tidak suka denganku.. mungkin disini aku salah karena menyimpulkan peristiwa dengan singkat, tapi dia jarang sekali tersenyum.. mungkin dia juga cuek dengan sekitarnya karena dia selalu memainkan hand phone-nya, terlebih lagi ketika dia menatap seseorang.. pandangan tajamnya membuatku takut.. Ya, mungkin aku harus berjaga jarak dan lebih berhati-hati bila ingin berbicara dengannya.
Hari demi hari berlalu tapi tetap saja saat aku ingin berbicara dengannya masih saja terasa takut dan canggung.. baru ku tahu ternyata dia juga seorang asisten lab di kampus. Ya dia anak yang pintar , tegas, dan kuat. Bicaranya lantang dan kuat. Aku semakin sungkan bila ingin berbicara dengannya.
Tapi… semua resahku runtuh pada saat itu. Dia yang kupikir adalah seorang yang galak, cuek dan menakutkan itu, ternyata aku salah.. ternyata “jangan melihat buku dari sampulnya.” itu benar!! Dia sama sekali berbeda dari apa yang aku pikirkan, dan tidak seharusnya aku terlalu takut dengannya.
Aku lupa bagaimana awalnya aku, dia, dan lima teman yang lain bisa sedekat ini. Ya, padahal ini adalah salah satu sejarah yang tidak seharusnya aku dan yang lain lupakan. Ya, kedekatan ini mengalir begitu saja seperti air yang bermuara ke samudera.. tenang tapi menghanyutkan.. diam tapi terkadang ber arus liar..
Meskipun kami tidak tahu mulai kapan kedekatanku dengannya dan lima orang yang lain, kini aku telah menyadari bahwa dia begitu baik, lembut, dan peduli.. kesan pertama dulu sepertinya tidak mau ku ingat lagi, begitu memalukan .. ternyata seseorang kupikir orang yang paling membuatku takut untuk berteman dengannya kenyataannya berbeda dari semua perasaan dan pemikiran burukku.. ternyata kesan pertama yang kita lihat dan alami belum tentu seterusnya seperti itu. Dia begitu menyenangkan dan dewasa juga mempunyai pemikiran kedepan , tidak salah, kan kalau kita memanggilnya “Bude”?
Bude begitu baik, dia juga tidak segan memberikan ilmunya kepada teman-teman yang lain. Menurutku dia bijak , karena dia tidak hanya mementingkan keperluannya sendiri dan sangat menyayangi teman-temannya.. mungkin karena kami sudah dekat dan akrab aku sudah tidak takut kalau dia berakting seperti orang marah, karena aku tahu dia sedang bercanda. Tapi aku masih merasa takut kalau dia sedang gemas kepadaku.. rasanya seperti ingin di telannya hidup-hidup.. tapi aku senang sekali dia begitu hangat kepada teman-teman yang lain.
Seiring berjalannya waktu, setelah sekian lama kami bersama, aku merasakan bahwa pertemanan ini begitu indah.. rasanya tidak ingin melepaskan dan selalu ingin bersama.. kepedulian, saling membantu, dan memberikan kenyamanan begitu renyah kurasakan.. saat aku tak mampu belajar, bude dan yang lain berusaha mengajariku, saat aku bersedih, bude menguatkanku, bahkan saat aku curhat kepadanya dia tau bahwa keluhanku belum semuanya ku curahkan.. dia bisa merasakan kesedihanku yang masih terpendam dan akhirnya ku luapkan semua sedihku di pelukannya. Bude memberikanku petuah dan motivasi yang berarti, membuatku berhenti menangis, dan menyemangatiku untuk berusaha lebih tegar dan lebih kuat menghadapi realita dunia yang sesungguhnya .. membantuku tersenyum lebih lebar dan ceria seolah masalah terberatpun aku bisa melewatinya. Ya. Bude bisa menjadi motivator kami, penyemangat kami, guru kami, juga tempat saling berbagi ilmu.
Bagiku.. bude adalah teman yang sangat baik. Dia bisa membuatku nyaman saat ku tak yakin pada siapa kesedihan ini bisa ku curahkan. Dia bisa membuatku merasa nyaman disaat hari tidak karuan. Sifat tegas nya membuatku semangat, kepedulian dan rasa sayangnya membuatku nyaman bersama dengannya.
Aku bersyukur sekali, Tuhan telah mempertemukan kami dan teman-temanku yang lain.. aku senang bisa dekat dengannya. Memberikanku semangat baru, senyuman baru yang lebih merekah, kebahagiaan baru ketika bersama, kebersamaan, kepedulian, dan soidaritas yang baik.. aku sagat senang bisa berada di tengah-tengah mereka. Semuanya sumber semangat baruku. Terimakasih telah menghiasi hariku. Aku saying kalian semua, teman-temanku.. :)
“ Bude, maafkan aku jika dulu aku berfikir bahwa kamu orang yang cuek, judes dan menakutkan.. karena dulu aku jarang sekali melihat senyumanmu.. ku kira kamu orang yang acuh pada sekitar.. karena tiap ku melihatmu, kau selalu bermain dengan handphonemu.. karna aku melihatmu selalu begitu.. “
“ Bude, maafkan aku jika dulu sempat ku berfikir untuk tidak terlalu dekat denganmu.. karena aku terlalu takut kamu tidak menyukai sikapku, kepribadianku, bahkan bentuk badanku.. aku terlalu minder dan terlalu takut memulai berbicara denganmu karena ku takut kau merasa risih denganku “.
“ Bude, terimakasih sudah mau berteman denganku ”
“ Bude.. Aku sayang kamu ”
2 komentar:
Sayaang banget sama kamu melda :* ♥
maaf ya kalo bude jutek ataupun judes .. tp skrg udh tau aslinyakan hehehehe
iya budeee kesan awalnya begitu wkwk.. tapi aslinya mah beda jauh bgt :D
sayang bude juga :*
Posting Komentar